Selasa, 31 Juli 2012

Patah Hati Picu Gangguan Fisik




Patah hati tak hanya sekedar menyangkut perasaan. Kehilangan orang terkasih memicu seseorang terkena gangguan fisik serius. Penelitian terbaru menunjukkan patah hati dapat menimbulkan penyakit yang sulit untuk disembuhkan.


Dokter Nickhil Joshi menjelaskan bahwa awal dari sindrom patah hati disebabkan oleh adrenalin berlebihan yang dipicu oleh stres emosional. Stres dan kecemasan menyebabkan terjadi gangguan kesehatan. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan orang yang ditinggal mati pasangannya, memiliki kesempatan tinggi untuk menderita serangan jantung.

"Pada hari pertama kematian pasangan, risiko serangan jantung meningkat 21 kali pada minggu pertama bagi mereka yang patah hati ditinggal mati," papar Dr Dr Michael Miller, University of Maryland School of Medicine.

Patah hati akibat kehilangan orang yang dicintai dikenal dengan istilah Takotsubo atau sindrom patah hati. Banyak dokter yang menganggap kondisi ini misterius.

"Tanda-tanda dan gejalanya mirip dengan seseorang yang terkena serangan jantung. Kebanyakan orang tidak merasa jika mereka mengidap sindrom patah hati dan malah berpikir mereka terkena serangan jantung," papar Dr Nikhil Joshi, dilansir melalui kxii, Selasa (21/2).

Dr Joshi menjelaskan bahwa gejalanya seperti ada rasa sesak atau berat di bagian dada. Diagnosa yang dibuat dokter dengan melakukan scan jantung pasien juga dianggap percuma, karena hasilnya tidak akan terlihat adanya penyumbatan.

"Sebaiknya orang yang mengalami kondisi seperti ini harus segera dibawa ke rumah sakit dan kemudian mereka diminta untuk mengeluarkan cerita traumatis dalam hidupnya yang menyebabkan ia menjadi begini," tambahnya.

Ia juga menambahkan kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, terutama wanita. "Penyembuhan sindrom patah hati setiap orang berbeda-beda. Dan jika memungkinkan, para keluarga dan teman korban harus senantiasa memberikan dukungan agar korban bisa melewatinya. Tingkat kesembuhan para penderita sindrom patah hati lebih cepat daripada penderita serangan jantung," jelasnya.

[ Read More.. ]

10 Fobia Teraneh di Dunia


Sebagian orang memiliki rasa takut berlebihan terhadap dunia yang kita tinggali. Terkadang, rasa takut itu terkesan tidak masuk akal bagi orang lainnya. Misalnya saja, takut terbang, takut akan ruang sempit, atau takut terhadap laba-laba. Selama ini, kita telah kenal beberapa jenis fobia yang umum di masyarakat. Namun, yang berikut ini mungkin tidak pernah terlintas di benak Anda.
1. Ablutophobia
Rasa takut untuk mandi, mencuci, atau membersihkan badan. Banyak ditemukan pada anak-anak dan kaum wanita dibandingkan pria.
2. Alektorophobia
Rasa takut berlebihan terhadap ayam. Bahkan ada sebagian orang yang sudah dilanda gelombang ketakutan saat melihat bulu atau telur ayam. Sementara untuk sebagian orang, rasa takutnya itu hanya sebatas menyentuh daging ayam yang belum dimasak.
3. Bromidrosiphobia
Jarang sekali ada orang yang berpikir bahwa ia memiliki bau badan. Namun, orang-orang yang mengalami bromidrosiphobia selalu dihantui rasa takut berlebihan bahwa badannya mengeluarkan aroma yang sangat bau, sehingga bisa membuat orang lain pergi.
4. Caligynephobia
Rasa takut berlebihan terhadap wanita yang cantik. Hal ini bisa dialami baik oleh wanita maupun pria. Rasa takut ini kemungkinan muncul akibat pengalaman buruk dengan wanita cantik.
5. Somniphobia
Orang-orang yang mengalami kondisi ini merasa takut untuk pergi tidur, karena mereka juga takut tidak akan bisa terbangun lagi atau akan bermimpi buruk. Kebanyakan penderita fobia ini akan minum minuman atau pil mengandung kafein, sehingga bisa tetap terjaga. Sayang sekali, padahal tidur sangat penting bagi kesehatan dan jiwa, ya.
6. Dendrophobia
Rasa takut terhadap pohon dan hutan. Penderitanya akan merasa takut untuk memasuki area hutan atau semak-semak berdaun lebat. Mereka mungkin percaya bahwa pohon akan bisa melukai mereka. Apalagi ditambah dengan kegelapan di dalam hutan dan desiran angin yang bisa membuat mereka semakin takut dan dilumpuhkan rasa takut.

7. Heliophobia
adalah rasa takut terhadap matahari dan sinarnya. Para penderitanya akan memilih untuk selalu berada di dalam ruangan dan menutup semua jendela atau celah-celah yang bisa diterobos oleh sinar matahari. Tak jarang, para penderita fobia ini sering diberi julukan “vampir” karena takut terhadap sinar matahari langsung.

8. Ichthyophobia
Rasa takut terhadap ikan, entah dalam kondisi hidup ataupun mati, baik yang ada di laut maupun di atas piring makan. Kemungkinan besar, tampilan ikan dengan matanya yang besar dan badannya yang berlendir itu merupakan pemicu timbulnya fobia aneh ini. Sementara untuk fobia terhadap ikan hiu, telah ada istilah spesifiknya, yaitu galeophobia. Fobia ikan hiu ini banyak dipicu oleh banyaknya tampilan seputar ikan hiu dan tragedi yang bisa disebabkan ikan ini, yang banyak terdapat di televisi maupun film.
9. Mageirocophobia
adalah rasa ketakutan berlebihan terhadap aktivitas memasak. Terkadang, fobia ini diasosiasikan dengan tindakan memasak untuk orang lain atau kelompok yang besar. Namun, pada beberapa kasus ekstrem ditemukan, penderitanya bahkan tidak bisa memasak makanan yang sederhana seperti roti panggang atau telur goreng!
10. Nomophobia
Fobia yang satu ini relatif baru dan berkaitan dengan tren. Nomophobia adalah fobia yang muncul ketika tidak bisa mengakses kontak yang terdapat di ponsel, baik karena ponselnya hilang, habis baterai, atau kehilangan jangkauan sinyal. Aneh, tapi nyata!

(Sumber: Kompas.com)

[ Read More.. ]

Ingin Kuasai 10 Bahasa, Ini Tips Paul Pimsleur ne



Sebuah penelitian ilmiah yang pernah dilakukan seorang ilmuwan spesialis linguistik terapan, Dr. Paul Pimsleur Ph.D, mengungkapkan bahwa kemampuan otak manusia dalam menguasai bahasa asing sungguh luar biasa. Pimsleur memaparkan bahwa otak manusia ternyata mampu menguasai 10 bahasa dunia dalam waktu cepat.
Pimsleur mengungkapkan bahwa otak manusia memiliki saluran khusus yang dapat mempelajari setiap kosakata baru. Bahkan dari berbagai bahasa yang tidak pernah dikenalnya. Namun, menurut Pimsleur, selama ini hampir semua manusia belum mengaktifkan saluran otak linguistik tersebut.
Biro Intelejen Federal Amerika Serikat (FBI) dan Agen Keamanan Nasional Amerika telah menggunakan pendekatan Pimsleur ini. Pimsleur telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mempelajari bahasa dan pemahaman psikologi akusisi bahasa dunia.
Pimsleur membeberkan sedikit metode pembelajaran komunikasi efektifnya. Menurut dia, penguasaan efektif bahasa apapun itu berkunci pada penguasaan jumlah kosa kata inti yang digunakan secara konsisten. Kemudian kosa kata itu dibuat dalam kerangka kerja sebagai media berkomunikasi sesering mungkin dengan berbagai tingkatan.
Di sisi lain, Pimsleur menjelaskan kesalahan dalam mempelajari bahasa asing. Yaitu ketika memasukkan dan menghafalkan kata-kata terlalu cepat dan banyak secara  bersamaan di awal pembelajaran. Menurut dia, ini benar-benar dapat memperlambat proses retensi bahasa.
Metode pendekatan Pimsleur mengajarkan pembelajaran bahasa dengan menggunakan kosakata inti. Sehingga, seseorang segera berbicara banyak dalam waktu cepat. Penguasaan bahasa tidak hanya pada berapa banyak kata yang diketahui saja, melainkan juga kata-kata yang dapat digunakan.
Pelajaran bahasa menggunakan pendekatan Pimsleur ini telah teruji dan dicoba di seluruh dunia. Metodenya dapat membuat orang menguasai materi bahasa secara cepat. Penggunaan bahasa tersebut kemudian tersimpan di dalam memori otak setelah mendengarkan hanya satu kali saja.
Pimsleur juga menekankan pembelajaran bahasa harus menyenangkan dan memudahkan dalam tempo yang singkat dan inten. Dengan begitu, seseorang akan gampang  menyerap bahasa baru dengan mudah. Dia menyadari bahwa anak memiliki kemampuan luar biasa dalam belajar bahasa baru dengan cepat.
Dr. Paul Pimsleur adalah seorang pendidik bahasa selama lebih dari 20 tahun hingga wafatnya di 1976. Ia menghabiskan hidupnya mengembangkan metode ini untuk menguji coba kemampuan orang dalam belajar bahasa baru dengan mudah.

[ Read More.. ]

Mengapa Anak Berperilaku Buruk?



Perilaku agresif terkadang lazim ditemui pada anak-anak usia dibawah lima tahun (balita). Namun jika perilaku tersebut masih bertahan sampai ia bersekolah TK atau SD, hhhm bisa jadi ada yang salah dengan pola asuh ibunya.

Para peneliti dari Universitas of Minnesota, Amerika Serikat, menyebutkan pada umumnya pembawaan bayi adalah tenang. Tetapi pada satu masa di awal usia balita, anak bisa punya kebiasaan suka memukul. Sifat agresif itu mencapai puncaknya saat balita berusia 2,5 tahun, kemudian mereda.

Menurut teori, balita berusia 4 tahun lebih bisa dikendalikan dibanding balita usia 2 tahun, dan anak berusia 6 tahun berperilaku lebih baik dibanding rata-rata anak usia 4 tahun.
Namun pada kenyataannya ada anak-anak yang berperilaku sulit diatur. Menurut Michael Lorber, peneliti yang melakukan riset ini, ada sebagian anak yang tetap berperilaku agresif sampai ia berusia 6 tahun.

"Anak yang masih bersikap agresif di usia TK atau kelas I sekolah dasar berpotensi besar membawa sikap itu sampai besar," kata Lorber.

Padahal, literatur menyatakan anak yang agresif, seperti suka memukul atau melempar benda saat tantrum, cenderung bermasalah di sekolah, beresiko tinggi depresi, bahkan suka melakukan kekerasan pada pasangannya kelak.

Dalam penelitian yang dilakukan Lorber terhadap 267 ibu dan anak, diketahui bayi usia 3 bulan pun sudah bisa meniru. Jika sejak bayi si ibu bersikap kurang sabar atau suka mengomel, besar kemungkinan bayinya akan tumbuh menjadi anak berperilaku buruk.

Sikap agresif anak juga bisa timbul dari pengaruh sekelilingnya, seperti tayangan televisi atau video games. Namun, Lorber menjelaskan bahwa pola asuh bukan faktor tunggal dalam pembentukan perilaku anak karena ada juga pengaruh faktor genetik.

Walau begitu, ia menyarankan agar orangtua memberi contoh perilaku yang baik pada anaknya. "Mulailah sedini mungkin. Menjadi orangtua yang sensitif dan merespon kebutuhan sosial dan emosional anak sangatlah penting," katanya.


[ Read More.. ]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

fb comments