Kamis, 16 Juni 2011

Indonesia Tampilkan 3 Tarian Khas Bali di Texas Folklife Festival ke-40


Konsulat Jenderal RI menampilkan tiga tarian Indonesia meramaikan perayaan ke-40 Texas Folklife Festival yang diprakarsai Institute of Texas Culture. Acara ini diselenggarakan di San Antonio, Texas Amerika Serikat pada 10-13 Juni dan dihadiri ratusan ribu pengunjung.

Tarian Indonesia yang ditampilkan adalah Puspa Wresti, Legong Kraton, dan Cendrawasih. Ketiga tarian tersebut berasal dari Bali dan dibawakan penari Sanggar Tari Nusantara binaan KJRI Houston, terdiri dari Ketut Sumarini, Jenni Gillepsi, Ruth Widowati, Gita Soke, dan Emilia Yonge. Mereka tampil di tiga stage berbeda yang dibangun di komplek festival yang luas.

Tari Puspa Wrestisediri adalah tari yang memadukan gerak beberapa tarian upacara seperti Gabor, Rejang dan Baris Gede. Tarian ini merupakan tari penyambutan (puspa: bunga, wresthi: hujan) yang ditarikan sekelompok penari pria dan wanita. Penari wanita ini membawa bokor berisikan bunga berwarna-warni dikawal penari pria yang membawa tombak. Tari Legong Keraton adalah tarian putri yang dilakukan 2 atau 3 gadis dimana salah satunya berperan sebagai condong yaitu peran yang pertama kali tampil dipentas untuk memulai tari legong. Sementara itu tari Cendrawasih merupakan tari duet penari putri, kendatipun dasar pijakannya adalah gerak tari tradisi Bali, beberapa pose dan gerakannya dikembangkan sesuai interpretasi penata gerak dalam menemukan bentuk baru sesuai tema tarian ini. Busana ditata sedemikian rupa agar dapat memperkuat dan memperjelas desain gerak yang diciptakan.

Konsulat Jenderal RI di Houston Al Busyra Basnur mengatakan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam festival tersebut merupakan pertama kali sejak festival itu diselenggarakan 40 tahun lalu. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada 7-10 September 1972 di Hemis Fair Park, San Antonio atas inisiatif O.T. Baker.

Basnur menambahkan bahwa memperkenalkan Indonesia melalui kegiatan seni dan budaya sangat efektif karena seni budaya dihadiri lebih banyak kalangan dan unsur masyarakat Amerika.

Selain Indonesia dan AS, berbagai etnik grup seni budaya dari negara lain ikut tampil dalam festival tersebut. Mereka antara lain berasal dari Filipina, Ukraina, Lebanon, Korea, Polandia, Turki, Jerman, Italia, Chilie, Puerto Rico, Scandinavia, Peru, Bulgaria, China, dan India.

Jo Ann Andera, ketua penyelenggara festival mengatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan teman lama dan menciptakan banyak teman baru. Ia juga mengharapkan agar masyarakat AS, khususnya warga San Antonio membuka mata terhadap keragaman budaya di dunia dan menjalin persahabatan dengan mereka.


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

fb comments