Sabtu, 27 April 2013

Nenek Moyang Manusia Berasal dari Planet Mars

Planet Mars menjadi fokus perhatian manusia dalam rangka penjelajahan luar angkasa. Ada dua hal yang dicari tahu dari planet merah itu: Apakah ada kehidupan disana? dan Apakah Mars bisa menjadi koloni manusia, jika nantinya Bumi tak bisa menopang kehidupan? Namun, penelitian terbaru yang sedang dikerjakan oleh para ilmuwan cerdas dari dua universitas ternama dunia, MIT dan Harvard justru lebih maju dan revolusioner. Ingin membuktikan apakah ada kemungkinan pohon kehidupan di Bumi punya akar di Planet Mars. Para peneliti juga menciptakan sebuah instrumen pohon kehidupan untuk membuktikan dugaan itu. 
Instrumen itu dinamakan Search for Extra-Terrestrial Genom atau SETG. Instrumen yang sedang dikembangkan itu akan menelaah sample debu dari Mars, mengisolasi materi genetik yang mungkin ada -- berupa serangga atau makhluk hidup lain yang mati beberapa juta tahun lalu.
nenek moyang manusia
Dengan instrumen ini, para ilmuwan bisa menggunakan teknik biokimia standar untuk menganalisa setiap urutan genetik yang dihasilkan lalu membandingkannya dengan temuan di Bumi.
"Ini proyek jangka panjang." kata peneliti dari MIT, Chris Carr seperti dimuat Space.com. "Jika nantinya kita menemukan ada kaitan dengan Bumi, bisa jadi makhluk hidup berasal dari Mars. Atau sebaliknya, bermula dari Bumi dan dikirim ke Mars."
Gagasan bahwa kehidupan Bumi berasal dari Mars mungkin tak ada di pikiran setiap orang. Namun, ini bukan ide gila.
Sebab, meski saat ini permukaan Mars dingin, kering, dan tanpa kehidupan -- ada banyak bukti planet ini lebih hangat dan basah miliaran tahun lalu.
Seperti halnya di Bumi, ketika semua kehidupan bergantung pada air. Mars kuno mungkin pernah menjadi pendukung beberapa bentuk kehidupan -- mungkin bahkan sebelum Bumi. Demikian kata para peneliti.
Jika ini yang terjadi, mikroba Mars mungkin telah mengkolonialisasi Bumi, saat asteroid raksasa meluncur ke Mars dan membuat partikel-partikelnya muncrat dan lalu mengalami perjalanan antar ruang. para peneliti mengetimasi, ada miliaran ton bebatuan Mars berkelana di tahun-tahun itu.
Dan mikroba yang sangat kuat, sehingga mungkin bahwa beberapa dari mereka bisa selamat dari dampak asteroid dan menuju rumahnya yang baru di planet lain. Carr menambahkan, dinamika orbital menunjukkan bahwa 100 kali lebih mudah untuk bebatuan Mars menuju Bumi daripada sebaliknya.

Namun, Carr mengatakan, sangat kecil kemungkinan untuk menemukan sesuatu di permukaan Mars. Cara yang bisa dilakukan adalah penggalian. "Ada dua kemungkinan, Mars memiliki kehidupan atau tidak sama sekali. Namun kami ingin memastikannya."
Sementara, Badan Antariksa Amerika Serikat tak seoptimis pendapat para ilmuwan itu. "Hal ini tidak masuk akal bahwa kehidupan di Mars terkait dengan kehidupan di Bumi -- dan disebut bahwa dua planet berbagi genetika," kata astrobiologis dari Ames Research Center NASA di Moffett Field, California, Chris McKay. Namun, "dalam kasus apapun, akan menjadi penting untuk menguji hipotesis ini. " (VIVAnews)

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

fb comments